Walau dengan ransum makanan/pakan seadanya, pertumbuhannya tetap lebih
cepat dibanding dengan ayam kampung biasa. Saya sengaja tidak memberi
pakan melulu pakan jadi seperti Ayam pedaging) karena pasti citarasa
daging yang dihasilkan menjadi lembek, tidak kenyal, kurang berserat dan
kadar lemaknya/kolesterol tinggi, mirip daging ayam pedaging ras.
(sekarang banyak dijual ayam kampung tetapi diberi pakan mirip ayam ras
pedaging, silakan anda rasakan apakah sama citarasanya dengan ayam
kampung asli ?, maaf ini bukan pertanyaan provokatif, tapi perlu kiranya
diteliti apakah ada perbedaan kandungan nutrisi daging ayam, kadar
kolesterol, sifat fisis dan kimia daging pada ayam kampung lokal dengan
ayam kampung yang diberi pakan sama dengan ayam ras pedaging).
1. bibit ayam kampung yang kita pelihara haruslah ayam kampung super
yang cepat besar, seperti yang saya punya contohnya. Supaya
perttumbuhan cepat dan bisa dipacu
2. usahakan kandang yang digunakan sistem umbaran, jangan di kandang
batere. Lebih baik lagi, alasnya tanah sehingga ayam bebas berkeliaran
dan dalam kandang tersebut buatlah tangkringan ayam dari kayu atau
bambu, kan ayam suka lompat, loncat dan nagkring, ini akan melatih otot
ayam sehingga relatif kekar.
3. nah ini yang terpenting, rekayasa ransum. Maksud saya begini, tidak
usah pake teori yang canggih-canggih. Kita tau kalo supaya ayam cepat
besar, intinya ransum harus mengandung protein tinggi. Nah, protein ini
bisa dicari dengan pakan pabrik (mis BR 1), atau kalo di desa saya
"amis-amisan" dari ikan atau yuyu, keong atau tepung ikan. Untuk
praktisnya, saya mending beli BR 1. Komposisi ransum yang saya gunakan
adalah :
- anak ayam umur 0 - 25 hari = 100 % BR 1. Pada umur ini jangan lupa,
beri lampu/penerangan, selain supaya hangat juga bisa makan di malam
hari. Dan juga air minum diberi rebusan sayuran, contoh daun pepaya
atau temu-temuan untuk menjaga kesehatan tubuh, anti cacing dan menjaga
nafsu makan.
- umur 25 hr - 2 bulan = 30 % BR 1 : 30 % jagung giling halus : 40 %
dedak padi halus. Pada umur ini lampu sudah bisa dikurangi bertahap.
- umur 2 bulan keatas = 20 % konsentrat daging : 30 % jagung : 40 %
dedak padi : 5 - 10 % sayuran. (konsentrat bisa diganti tepung
ikan/amis-amisan). Saya biasa menambahkan sayuran untuk suplemen
vitamin, mineral atau serat. Sayuran/daun-daunan yang sering saya
campurkan pada ransum adalah daun pepaya, daun singkong, daun "gudal
meled" atau lengko, dan daun temu ireng. Pada prinsipnya jenis daun
yang berstruktur agak lunak bisa digunakan. Pemberian sayuran pada ayam
tentu saja harus dirajang atau diiris-iris dulu, kemudian kalau bisa
direbus atau langsung dicampur ke ransum. Oya, saya lebih suka
menggunakan pakan basah. Nah, dengan cara diatas, alhamdulillah selain
ayam kampung cepat pertumbuhannya, juga sehat dan sejauh ini citarasanya
seperti ayam kampung biasa. Bobot ayam kampung super dengan ransum
seperti kira-kira umur 2,5 - 3 bulan mencapai 1 kg-an lebih lah, walau
ada yang kurang, ada yang lebih juga, dengan syarat ayam sehat, makanan
teratur dan kandang mendapat cukup sinar matahari.
Sebenarnya komposisi pakan diatas, bisa diotak-atik sendiri. Pada
prinsipnya penambahan protein yang cukup signifikan akan berdampak pada
cepatnya pertumbuhan ayam. Saya menghindari 100 % pakan jadi dari
pabrik, karena nanti pasti dagingnya lembek, walaupun pertumbuhaannya
pesat. Oya, saya juga sering menambahkan pada pakan, yaitu singkong,
talas maupun ubi. Semua ini saya lakukan agar ayam kenyang dan yang
penting struktur dagingnya yang pasti kenyal karena makannya beragam.
Untuk ayam dewasa menghabiskan kira-kira pakan 80 - 100 gram pakan,
tergantung jenis ayam, umur, dan jenis kelamin.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar